Anggarda Paramita

Obrolan Awal di Bawah Pohon Asam

Di tengah semilir angin sore dan pemandangan perbukitan kecil yang menghampar di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, empat orang dari latar belakang berbeda berkumpul di sebuah warung kopi kecil dekat jalan poros. Mereka tidak sedang membahas politik atau sepak bola, tapi justru asik ngobrolin hal yang sering dianggap rumit: teknik survey topografi modern .

 

Aryo (kelahiran 1988), lulusan Geodesi UGM, kini menjabat sebagai senior surveyor freelance yang sudah bolak-balik proyek dari Sumatera ke Papua. Gayanya santai tapi kalau soal teknis, jangan diragukan.

 

Novi (kelahiran 1995), arsitek muda dari Makassar yang sedang handle desain kawasan wisata di Soppeng. Ia punya rasa ingin tahu tinggi dan penasaran banget sama hal-hal teknis di balik perencanaan lahan.

 

Herman (kelahiran 1982), dosen Teknik Sipil di salah satu politeknik di Parepare, lagi ngisi waktu libur semester dan penasaran perkembangan terkini metode survey.

 

Dan terakhir, Riko (kelahiran 1990) dari PT Anggarda Paramita Engineering, perusahaan jasa teknik yang sudah melanglang buana seluruh Indonesia. Kantornya ada di Jakarta dan Bali, tapi katanya, “dimana ada tanah dan proyek, di situlah kami hadir.”

Apa sih, pentingnya teknik survey topografi modern?

Novi:
“Jadi, aku tuh kemarin kaget, liat hasil desainku berubah setelah data survey baru keluar. Ternyata beda banget sama data sebelumnya. Itu emang biasa ya?”

 

Riko (senyum kecil):
“Makanya penting pakai teknik survey topografi modern. Dulu, orang masih pakai metode manual yang akurasinya kadang ngambang. Sekarang pakai drone, GNSS RTK, sampai LIDAR. Data jadi lebih presisi dan cepat diolah. Jadi si arsitek kayak kamu tuh bisa desain tanpa takut zonk.”

 

Aryo:
“Betul tuh. Data kontur, elevasi, bahkan titik koordinat jalur drainase bisa langsung plug in ke software CAD atau GIS. Udah nggak zaman survey manual 2 minggu cuma buat lahan 3 hektar.”

 

Herman:
“Wah, perkembangan begini yang perlu juga kami ajarkan ke mahasiswa. Biar mereka nggak kudet. Tapi… emang bisa langsung nyambung ke perencanaan teknis?”

 

Riko:
“Bisa banget, Pak. Bahkan di proyek jalan nasional di Kalimantan, kami dari PT Anggarda Paramita Engineering pernah kerjakan survey awal pakai drone lidar. Langsung match ke rancangan geometrik jalan.”

 

Novi:
“Astaga, canggih ya… Jadi, kayak ‘data yang berbicara’ gitu ya?”

 

Riko (tertawa):
Yoi, data nggak bohong. Tapi yang bikin paham data ya manusianya.”

Drone nyangkut di pohon durian?

Aryo:
“Ngomong-ngomong soal drone, gua pernah tuh, nyasar waktu mapping lahan sawit. Udah dikalibrasi, eh, ternyata anginnya kenceng banget. Tau-tau si drone nyangkut di pohon durian. Warga sekitar malah nungguin jatuh duriannya, bukan nolongin drone!”

 

Novi (tertawa):


Waduh, itu survey berubah jadi panen!”

 

Herman:
“Itu masuknya survey ekonomi kreatif, Mas.”

 

Riko:
“Kalau kita sih sekarang udah antisipasi. Drone pakai return-to-home auto mode. Tapi tetep, ada aja kejadian kayak GPS error karena sinyal terganggu pas di lereng gunung. Kita harus jagain alat kayak jaga anak bayi.”

Kenapa Harus Pakai Jasa Profesional?

Data akurat = keputusan tepat

Teknik Survey Topografi Modern
Teknik Survey Topografi Modern

Herman:
“Serius nih, Riko. Apa bedanya hasil survey dari tim profesional kayak perusahaanmu dibanding survey manual?”

 

Riko:
“Kami nggak cuma pegang alat canggih. Tim kami di PT Anggarda Paramita Engineering punya SOP, QC data, dan integrasi langsung ke kebutuhan klien. Jadi data yang kami hasilkan bukan cuma akurat, tapi juga siap langsung dipakai untuk keperluan teknis lanjutan. Belum lagi after service untuk konsultasi lanjutan.”

 

Aryo:
“Betul, dan jangan lupa. Kalau udah profesional, mereka biasanya pegang izin lengkap, ada asuransi alat, dan team bisa handle medan ekstrim. Di Sumba, gua pernah kerja bareng tim Anggarda, bawa alat total station naik bukit sambil dibantu kuda. Serius!”

 

Novi:
“Astaga, bawa alat naik kuda tuh bukan sembarang kerja, ya. Itu mah kerja rasa petualangan!”

Riko:
“Eh, by the way, saya pernah survey di daerah ini juga. Waktu itu ibu-ibu bilang gini, ‘Nak, itu alat ukurmu jangan dekat-dekat pohon jambu, nanti disangka mau ambil buahnya.’ Kaget saya! Hahaha.”

 

Novi:
“Iya, orang Soppeng ramah-ramah tapi suka becanda. Kayak tadi barista bilang: Tong mami ngopi dulu, baru kerja, baru semangat!

 

Herman:
“Wah, kalo di Parepare sih, kita bilang: Jangan buru-buru, yang penting pasti! Cocok juga buat surveyor.” Makanya penting belajar teknik survey topografi modern

Teknologi dan SDM jalan bareng

Generasi Muda harus bisa Teknik Survey Topografi Modern

Herman:
“Kalau boleh berharap, saya pengen mahasiswa sekarang jangan cuma jago teori. Harus ngerti praktik langsung, termasuk teknologi terbaru di survey topografi.”

 

Aryo:
“Setuju. Dan semoga makin banyak pelatihan terbuka atau bootcamp yang ngajarin ini semua.”

 

Riko:
“Kami dari PT Anggarda Paramita Engineering juga terbuka untuk kolaborasi. Bahkan pernah jadi pembicara workshop bareng kampus di Bali dan Palembang. Tujuannya satu: biar teknik survey topografi modern makin dikenal luas.”

Kesimpulan Teknik Survey Topografi Modern

Ngobrol sore di bawah pohon asam ternyata bisa jadi sesi belajar yang menyenangkan. Dari cerita drone nyangkut sampai data kontur 3D, semua jadi ringan karena dibahas bareng-bareng. Yang pasti, teknologi itu penting, tapi manusia yang memahami dan memakainya dengan bijak jauh lebih penting.


Kalau kamu sedang butuh jasa survei yang nggak cuma teknis tapi juga komunikatif, tim dari PT Anggarda Paramita Engineering siap bantuin dari Sabang sampai Merauke.


Pokoknya, teknik survey topografi modern itu bukan cuma soal alat, tapi soal cara pandang kita terhadap data dan lingkungan.

PT Anggarda Paramita Engineering adalah perusahaan konsultan profesional yang bergerak di bidang survey topografi, geoteknik, dan geolistrik, melayani kebutuhan pemetaan lahan, analisis struktur tanah, serta identifikasi kondisi bawah permukaan untuk berbagai proyek konstruksi dan infrastruktur.

Jakarta
Jl. Raya Pasar Minggu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Bali
Perumahan Umasari Gg Mungil , Kerobokan, Petitenget, Denpasar.

Services