Anggarda Paramita

Alat Penting bagi Surveyor Topografi

Juli 13, 2025 | by jonipramita2@gmail.com

Alat Penting bagi Surveyor Topografi

Suasana pagi di kaki Gunung Merapi, tepatnya di sebuah warung kopi sederhana di daerah Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, menjadi latar obrolan hangat kali ini. Angin sejuk, bau kopi arabika, dan suara burung bersahut-sahutan jadi latar sempurna untuk diskusi santai tapi berisi.

1. Rendra (38 tahun, lahir 1987)
Tim dari PT Anggarda Paramita Engineering. Sering ke lapangan dari Papua sampai Aceh. Gayanya rapi chill, penuh pengalaman dan paham teknis. Kantornya di Jakarta dan Bali, tapi sering mobile ke berbagai daerah.

2. Lilis (25 tahun, lahir 2000)
Warga lokal yang awam soal dunia survei, tapi penasaran banget. Punya usaha warung kopi tempat diskusi berlangsung. Banyak nanya, polos, tapi kritis.

3. Bagus (42 tahun, lahir 1983)
Praktisi senior, surveyor topografi sejak 2005. Kerja di berbagai proyek infrastruktur besar. Gayanya santai ngegas, sering pakai istilah teknis yang dijelaskan dengan cara sederhana.

Kenalan Dulu, Apa Itu Surveyor Topografi?

Apa sih Kerjaannya Surveyor Topografi Itu?

Lilis:
“Mas Rendra, Mas Bagus, maaf nih ya, aku nanya kayak anak TK. Tapi surveyor topografi tuh kerjaannya ngapain, sih?”

 

Bagus:
“Wah pertanyaan bagus, Mbak Lilis. Surveyor topografi itu kerjaannya ngukur permukaan bumi. Kita cari tahu bentuk, kemiringan, kontur tanah, buat bantu perencanaan jalan, jembatan, bangunan, sampe saluran irigasi.”

 

Rendra:
“Bener, Mbak. Ibaratnya sebelum bangun apa-apa, kita yang bikin peta dasarnya. Jadi tim desain bisa ambil keputusan yang akurat.”

 

Lilis:
“Oalah, gitu toh… nek ngono, penting banget to kerjane?!

Nah, Ini Dia Alat Penting bagi Surveyor Topografi

Total Station, Si Raja Ukur Digital

Alat Penting bagi Surveyor Topografi
Alat Penting bagi Surveyor Topografi

Bagus:
“Pertama yang wajib banget: total station. Ini alat ukur digital yang bisa hitung jarak, sudut horizontal, vertikal. Bisa langsung simpen data juga.”

 

 

Rendra:
“Kami di PT Anggarda Paramita Engineering pakainya total station yang udah terintegrasi dengan GPS dan software data processing. Jadi habis ngukur, tinggal colok ke laptop, beres.”

GPS Geodetik: Bukan Sekadar GPS HP

Rendra:
“GPS Geodetik beda jauh sama GPS HP, Mbak Lilis. Ini bisa ngasih posisi akurat sampai milimeter. Kami sering pakai ini buat pemetaan lahan luas, terutama di proyek jalan tol atau bandara.”

 

 

Lilis:
“Wihh… aku kira GPS ya GPS aja. Ternyata beda kelas ya?!”

Waterpass dan Theodolite, Si Tua Tapi Perkasa

Bagus:
“Walau alat modern makin banyak, waterpass dan theodolite masih sering dipakai. Buat ukur beda tinggi, ini andalan. Khususnya kalau daerah pegunungan kayak di sini.”

Drone: Jagoan Udara yang Bikin Kerja Lebih Cepat

Rendra:
“Kami di kantor juga sering pakai drone, terutama di area yang sulit diakses. Misal lereng curam atau area hutan. Dengan drone, bisa cepat dapat peta kontur dari udara.”

 

 

Lilis:
“Lah, keren banget. Surveyor sekarang udah kayak pilot juga ya?”

Kalau Alat Canggih, Kenapa Masih Butuh Surveyor?

Lilis:
“Kalau semua udah digital, terus kenapa masih butuh orang? Kan tinggal teken tombol?”

 

Bagus:
“Hehe, ya meskipun alatnya canggih, tetep butuh otak manusia buat interpretasi. Kadang data mentah perlu dikoreksi, disesuaikan. Belum lagi kendala di lapangan, alat rusak, sinyal hilang, semua itu nggak bisa diserahkan ke alat doang.”

 

Rendra:
“Setuju. Dan juga penting untuk validasi data. Kami di Anggarda selalu punya SOP double-check, biar hasil nggak ngaco pas dianalisis.”

Ketika Drone Dikejar Ayam Jago

Bagus:
“Waktu itu di proyek jalan desa, kita pakai drone buat ambil data topografi. Eh, ada ayam jago milik warga yang ngamuk, ngira drone itu musuhnya. Dia loncat-loncat ngejar drone sampai masuk rumah orang.”

 

Lilis:
“Hahaha! Drone-nya selamat?”

 

Rendra:
“Selamat sih, tapi operatornya panik. Saking paniknya, dia malah masuk ke kandang ayam. Wani perih!

Rekomendasi Buat yang Baru Mulai di Dunia Survey

Alat Penting untuk Pemula

Bagus:
“Kalau baru mulai, cukup punya waterpass dan GPS handheld. Lalu belajar pakai total station. Jangan buru-buru beli semua alat mahal, belajar dasarnya dulu.”

 

Rendra:
“Kalau kerja bareng kami, pasti kami kasih pelatihan. Jadi nggak cuma pakai alat, tapi juga ngerti fungsinya. Kita juga sewa alat untuk yang butuh jangka pendek.”

Tips Lapangan dari Praktisi

Bagus:

  1. Cek alat sebelum ke lokasi. Kadang masalah muncul karena baterai lupa dicas.

  2. Gunakan sepatu dan pakaian yang cocok. Jangan asal gaya, keselamatan nomor satu.

  3. Komunikasi dengan tim. Jangan ngukur sendirian di area asing.

Rendra:
“Dan yang paling penting: jaga alat. Alat survey itu mahal, jangan sampai rusak gara-gara hujan atau jatuh ke jurang.”

Dari semua obrolan ini, kita bisa tarik satu benang merah: alat penting bagi surveyor topografi bukan cuma sekadar benda canggih, tapi bagian dari strategi untuk mendapatkan data yang akurat, efisien, dan bisa diandalkan. Mulai dari total station, GPS Geodetik, waterpass, hingga drone—semua punya fungsi masing-masing yang saling melengkapi.

 

 

 

Tapi di balik semua alat itu, tetap saja manusia yang mengoperasikan punya peran penting. Entah itu praktisi seperti Mas Bagus, teknisi profesional dari PT Anggarda Paramita Engineering seperti Mas Rendra, atau warga awam yang selalu ingin tahu kayak Mbak Lilis.

 

 

Jadi, kalau kamu tertarik masuk dunia ini, jangan takut duluan lihat alat-alat mahalnya. Pelan-pelan belajar, mulai dari alat sederhana, dan jangan ragu tanya pada yang berpengalaman.

Sampai jumpa di obrolan kopi selanjutnya.

PT Anggarda Paramita Engineering adalah perusahaan konsultan profesional yang bergerak di bidang survey topografi, geoteknik, dan geolistrik, melayani kebutuhan pemetaan lahan, analisis struktur tanah, serta identifikasi kondisi bawah permukaan untuk berbagai proyek konstruksi dan infrastruktur.

Jakarta
Jl. Raya Pasar Minggu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Bali
Perumahan Umasari Gg Mungil , Kerobokan, Petitenget, Denpasar.

Services

RELATED POSTS

View all

view all