Anggarda Paramita

Metode Geolistrik Air Tanah

Juli 9, 2025 | by Admin

Metode Geolistrik Air Tanah

Metode Geolistrik Air Tanah Sangat Penting

Pagi sekali di Desa Cijulang, Pangandaran, suasana masih lembap. Kabut tipis berselimut di antara pepohonan kelapa dan sawah hijau. Mobil van berwarna abu-abu berhenti di pinggir tanah kosong yang segera akan dibor sumur. Di keadaan ini, tiga orang berdiri, memperhatikan alat yang bakal jadi pusat kegiatan hari itu.


Pertama ada Bayu, 33 tahun, anak kota Bandung yang lagi coba hidup di desa. Ia pengusaha villa kecil, tapi nol pengetahuan soal profil air tanah.


Kedua, Intan, 28 tahun, ahli geofisika yang santai tapi jago. Dia membawa koper berisi alat geolistrik dan laptop.

Ketiga, Pak Darto, 55 tahun, tukang bor senior yang selalu percaya pada feeling tapi makin hari makin sadar metode ilmiah jauh lebih akurat.


Mereka bertiga punya misi: pakai metode geolistrik air tanah untuk tahu di mana sebaiknya bor sumur. Jadi, tidak sembarangan nebak.

Metode Geolistrik Air Tanah
Metode Geolistrik Air Tanah

Mengapa Harus Gunakan Metode Geolistrik Air Tanah ?

Pertama, Bayu penasaran.

 

Bayu:
“Kalau langsung bor di titik acak, bisa dapat air apa pasir doang?”

 

Intan:
“Kalau puntung, bisa habis biaya jutaan hanya buat coba-coba. Dengan metode geolistrik air tanah, kita mapping dulu lokasi lapisan jenuh air.”

 

Pak Darto:
“Dulu saya cuma lihat tanah lembap atau bau air. Sekarang, cara itu sering salah. Banyak klien kecewa.”

 

Intan:
“Metode ini lebih ilmiah. Kita ukur resistivitas tanah dari permukaan ke dalam, sehingga tahu titik terbaik buat bor.”

 

Bayu:
“Jadi bukan tebak-tebakan, tapi berdasarkan data?”

 

Intan:
“Benar banget. Smart dan hemat.”

Transisi: Selain itu, metode ini juga…

Proses Lapangan: Setting Alat dan Pengukuran

3.1 Menyiapkan Elektroda dan Antarmuka

Intan:
“Oke, pertama kita pasang elektroda empat di tanah. Dua elektroda kirim arus, dua lagi terima tegangan.”

 

Bayu:
“Terus kita tambah jarak elektroda secara bertahap ya?”

 

Intan:
“Betul. Ini teknik Schlumberger. Elemen penting metode geolistrik air tanah.”

 

Pak Darto:
“Sekarang alat digital, dulu masih analog, hasilnya manual.”

 

Selanjutnya…

3.2 Pengukuran dan Data Awal

Beberapa menit kemudian, alat berbunyi lembut. Antara satu pengukuran dan berikutnya, ada jeda sambil Intan mencatat angka.

 

Intan:
“Kalau sudah sampai jarak tertentu, kita dapat resistivitas per lapisan. Terlihat jelas perbedaan antara lapisan kering dan basah.”

 

Bayu:
“Kayak scan perut bumi, ya?”

 

Pak Darto:
“Iya, cocok disebut begitu.”

 

Lebih jauh, data tersebut langsung tersimpan otomatis di software.

3.3 Interpretasi dan Penentuan Titik Bor

Setelah puluhan pengukuran selesai, Intan membuka laptop dan memproses data. Grafik 2D warna-warni tampil.

 

Intan:
“Nih lihat. Zona biru menandakan resistivitas rendah sekitar 20–35 meter. Itu tanda positif adanya air.”

 

Bayu:
“Jadi kita bor di situ? Sampai kedalaman berapa kira-kira?”

 

Intan:
“Saran saya bor 45 meter. Sedikit lebih dalam dari zona jenuh, supaya lebih pasti.”

 

Pak Darto:
“Dengan begini kan jelas, bukan cuma feeling.”

 

Bahkan lebih jauh lagi…

4. Keunggulan dan Efisiensi Metode Ini

4.1 Hemat Biaya dan Waktu

Bayu:
“Metode geolistrik air tanah ini hemat banget ya dibanding bor acak?”

 

Intan:
“Jarang sekali ada gagal. Bor langsung tepat sasaran, jadi biaya pengeboran efisien. Biayanya sekitar Rp 4–7 juta per titik.”

 

Pak Darto:
“Kalau bor blind trial bisa habis 15–20 juta, dan belum tentu air.”

4.2 Tingkat Akurasi Tinggi

Bayu:
“Katanya juga cukup akurat ya?”

 

Intan:
“Akurat sampai 90%. Kalau dikombinasi dengan data topografi dan pengalaman lapangan seperti Pak Darto, keakuratannya makin kuat.”

 

Pak Darto:
“Dengan begitu kita kerja jadi lebih yakin.”

4.3 Multi-fungsi untuk Konstruksi dan Pertanian

Intan:
“Metode ini bukan hanya untuk air tanah. Bisa juga untuk survei stabilitas tanah di proyek konstruksi, pertanian, bahkan penanganan banjir.”

 

Bayu:
“Wah, fleksibel banget ya?”

 

Intan:
“Benar. Jadi investasi berulang punya manfaat luas.”

 

Dan jangan lupa…

 

5. Tips Memilih Penyedia Metode Geolistrik Air Tanah

5.1 Cek Legalitas dan Portofolio

Bayu:
“Kalo mau nyari jasa profesional, apa harus dicek dulu?”

 

Intan:
“Iya. Cari yang punya izin resmi, dan portofolio bukti survei sebelumnya. Gak cuma klaim doang.”

 

Pak Darto:
“Jam terbang juga penting. Teknik lapangan itu beda rasanya.”

5.2 Pastikan Ada Laporan Digital dan Visual

Intan:
“Harus dapat laporan lengkap, grafik, peta, interpretasi, bukan cuma hasil omong.”

 

Bayu:
“Jadi bisa untuk dokumentasi dan buat klien contoh gimana sebenarnya kondisi tanah.”

5.3 Teknisi Terlatih dan Alat Terkalibrasi

Intan:
“Pastikan teknisinya paham cara kalibrasi alat dan interpretasi data, bukan sekadar menekan tombol.”

 

Bayu:
“Oke, sip.”

 

Maka dari itu…

Kesimpulan

Metode geolistrik air tanah adalah teknik yang andal dan modern, memanfaatkan pengukuran resistivitas tanah untuk mendeteksi zona jenuh air tanpa pengeboran awal. Dengan aplikasi konfigurasi Schlumberger untuk pengukuran mendalam, metode ini memberikan data lapisan tanah secara akurat dan visual.

 

Keunggulannya mencakup efisiensi biaya, hemat waktu, dan multi-fungsi untuk berbagai kebutuhan seperti pertanian dan konstruksi. Memilih penyedia jasa yang memiliki legalitas, portofolio, teknik kalibrasi yang tepat, serta laporan digital dan visual lengkap sangatlah penting. Dengan demikian, pengeboran sumur atau pembangunan bisa berjalan lebih aman, tepat sasaran, dan minim risiko kegagalan.

PT Anggarda Paramita Engineering adalah perusahaan konsultan profesional yang bergerak di bidang survey topografi, geoteknik, dan geolistrik, melayani kebutuhan pemetaan lahan, analisis struktur tanah, serta identifikasi kondisi bawah permukaan untuk berbagai proyek konstruksi dan infrastruktur.

Jakarta
Jl. Raya Pasar Minggu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Bali
Perumahan Umasari Gg Mungil , Kerobokan, Petitenget, Denpasar.

Services

RELATED POSTS

View all

view all