Lokasi & Profil Peserta
Diskusi santai ini berlangsung di Warung Kopi Minimalis di Ubud, Bali. Lagi-lagi suasana santai tapi berisi, cocok banget buat bahas topografi. Ada lima orang yang hadir:
-
I Made Wirawan (lahir 1982, usia 43 tahun) – Insinyur Geodesi & Tim dari PT Anggarda Paramita Engineering, berkantor pusat di Jakarta dan Bali, melayani seluruh Indonesia.
-
Siti Rahmawati (lahir 1987, usia 38 tahun) – Dosen Teknik Sipil di Universitas Udayana Bali, fokus mata kuliah survei dan topografi.
-
Budi Santoso (lahir 1992, usia 32 tahun) – Kontraktor lokal dari Kabupaten Gianyar; sering pakai alat RTK untuk peta lahan.
-
Agus Prasetyo (lahir 1978, usia 46 tahun) – Arsitek senior dari Surabaya yang juga sering membutuhkan peta topografi untuk desain.
-
Dewi Lestari (lahir 1995, usia 29 tahun) – Mahasiswa Magister Geomatika UGM, lagi riset RTK low-cost solution.
Mereka ngobrol ngalor ngidul soal pengukuran topografi menggunakan RTK, lengkap dengan pengalaman lapangan, unsur basa-basi, dan sedikit unsur soft selling dari I Made.

Apa Itu Pengukuran Topografi Menggunakan RTK?
Definisi Dasar & Manfaat
Dewi: “Jadi gini teman-teman, RTK itu singkatan dari Real-Time Kinematic GNSS. Alatnya itu bisa ukur titik di tanah tepat banget, akurasinya bisa mencapai ±1 cm loh.”
Siti: “Ya, betul, Mbak Dewi. Jadi kalau dulu survey manual pake theodolite pernah kelamaan, sekarang lebih efisien dan cepat.”
Budi: “Saya setuju, teh! Kemarin survei lahan sawah di Tabanan selesai dalam beberapa jam, padahal biasanya setengah hari.”
Agus: “Dari sisi arsitek sih, data RTK itu bikin desain kontur lahan lebih presisi. Bebas drama kontur tiba-tiba meleset.”
I Made: “Di PT Anggarda Paramita Engineering, kami sediakan paket lengkap survey RTK—mulai setup, pengumpulan data, hingga analisis. Semua bisa akses lewat aplikasi mobile.”
Tools & Peralatan Pengukuran Topografi Menggunakan RTK
Komponen Utama
Siti: “RTK dasar biasanya ada base station dan rover. Base di satu titik tetap, rover fleksibel pindah-pindah titik.”
Dewi: “Terus data link-nya pake radio atau GSM. Kalau remote lokasi bisa pakai seluler.”
Budi: “Aku lebih suka manual mode biar gak kena sinyal putus-nyambung.”
Agus: “Kalau dari sisi aplikasi, datanya nanti bisa dimasukkan ke CAD atau GIS untuk analisis kontur dan pemodelan.”
I Made: “By the way, tim Anggarda sekarang juga pakai sistem RTK tethering cloud—hasil cepat online dan bisa dicek dari mana aja, termasuk Bali, Jakarta, Medan…”
Pengalaman Lapangan yang Unik & Lucu
Ada yang Drama... Ada yang Bikin Ngakak!
Budi: “Eh, waktu survei di Ubud, base RTK saya dipasang di sawah. Malemnya, kambing tetangga ngerusakin tripod. Alhasil data harus diulang.”
Dewi: “Hihihi lucu juga ya, Mas Budi. Kalau aku pernah, base station kepalak dedaunan—foto hasil RTK malah bentuknya mirip pohon Bonsai.”
Agus: “Saya punya cerita agak aneh: saat survei tebing di Malang, rover terpental karena tukang sate lewat. Untung baterainya kuat!”
I Made: “Haha, itu bikin kita paham, RTK itu harus ditempatkan strategis. Tim kami di PT Anggarda kami sediakan base tripod lengkap pelindung hujan dan angin.”
Keunggulan Pengukuran Topografi Menggunakan RTK untuk Proyek
Efisiensi & Akurasi
Siti: “Dengan RTK, contour mapping bisa selesai dalam sekejap. Tidak perlu lagi lakukan banyak titik kontrol.”
Budi: “Iya, dan hasilnya sesuai realita, gak asal.”
Agus: “Arsitek di Surabaya tuh seneng, karena tinggal impor contour di Revit langsung.”
I Made: “Dan di PT Anggarda, kami juga bisa cerita pakai bahasa non teknis ke klien. Soal pengukuran itu penting supaya bangunan gak ngalor-ngidul.”
Budi: “Nah, di Gianyar sini kita bilang ‘nyantosang’ – sabar pengukuran dulu.”
Dewi: “Kalau di Yogya biasa bilang ‘mangga’—ayo, kita mulai pengukuran.”
Agus: “Di Surabaya, kalo ada penduduk lewat kita bilang ‘wis wayahe’ – waktune, waktune.”
I Made: “Kami di PT Anggarda suportif banget, siap antar ‘omah-omah’ survey dari Sabang sampai Merauke.”
Tips & Trik Pengukuran Topografi Menggunakan RTK
Persiapan dan Setup
Siti: “Pastikan base station dipasang di titik dengan clear sky.”
Budi: “Kalau ada gedung tinggi, sinyal bisa terganggu, jadi pindahin base ke tempat lebih tinggi.”
Dewi: “Cek baterai rover & base, belajarlah bawa power bank cadangan, agar pekerjaan nggak terhambat.”
I Made: “Untuk klien, kami di PT Anggarda kasih opsi laporan online real-time. Jadi mereka langsung tahu progres di lapangan.”
Pertanyaan & Jawaban Seputar RTK
Apakah RTK bisa dipakai di hutan?
Dewi: “Kalau canopy tebal, sinyal bisa nge-drop, tapi bisa dipakai kalo base ditempat tinggi.”
I Made: “Betul. Tim kami bikin simulasi lokasi dulu, kalau kondisinya kurang ideal, base bisa dinaikan lewat drone atau tripod tinggi.”
I Made:
“Kalau kalian butuh solusi survey RTK yang all-in, dari setup survey, hardware, cloud data, sampe analisis—tim kami siap bantu. Kami punya kantor di Jakarta dan Bali, tapi melayani seluruh Indonesia. Jadi, entar pun di Tulungagung atau Aceh, tinggal bilang aja, ‘Mas, minta survey RTK yuk’—beres!”
Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini
Diskusi kami menegaskan bahwa pengukuran topografi menggunakan RTK adalah solusi modern yang efisien, akurat, dan relevan untuk berbagai proyek—dari privat lahan, konstruksi sipil, hingga riset akademik. Dengan dukungan PT Anggarda Paramita Engineering, pengguna bisa mendapatkan paket lengkap, termasuk data cloud real-time. Cerita lucu dan bahasa daerah bikin suasana hangat, tapi tetap fokus ke inti bahasan.
Kalau kamu butuh survey tanah dengan metode RTK praktis dan #tepat, tim kami siap bantu! 😉
PT Anggarda Paramita Engineering adalah perusahaan konsultan profesional yang bergerak di bidang survey topografi, geoteknik, dan geolistrik, melayani kebutuhan pemetaan lahan, analisis struktur tanah, serta identifikasi kondisi bawah permukaan untuk berbagai proyek konstruksi dan infrastruktur.
Jakarta
Jl. Raya Pasar Minggu, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Bali
Perumahan Umasari Gg Mungil , Kerobokan, Petitenget, Denpasar.